Hirup pikuk Prefektur Tokyo rasanya tidak akan pernah berhenti dan akan terus berjalan sebagaimana adanya di setiap harinya. Namun di balik suasana metropolitan dengan banyak gedung dan jalan-jalan layaknya kota besar lain, Tokyo menyimpan dua taman yang bersejarah nan indah yaitu, Taman Rikuguen dan Taman Furukawa.

Taman Rikuguen

Rikugien dibangun atas perintah shogun kelima Tokugawa Tsunayoshi (1646-1709) dan memerintahkan orang kepercayaannya bernama Yanagisawa Yoshiyasu (1659-1714). Nantinya, taman ini akan menjadi salah satu dari beberapa kediaman seorang konglomerat pendiri Mitsubishi, Iwasaki Yataro (1835-1885).

Pada tahun 1938 keluarga Iwasaki menyumbangkan situs tersebut kepada Pemerintah Tokyo. Lalu, pada tahun 1953 ditetapkan sebagai harta karun pemandangan nasional yang dapat dinikmati oleh publik. Area antara stasiun Komagome dan stasiun Sugamo di sebelah barat, masih menunjukkan peninggalan dari Iwasaki-Mitsubishi, berupa fasilitas olah raga bagi karyawan Mitsubishi, kompleks apartemen untuk karyawan Mitsubishi, dan beberapa rumah kelas atas dengan papan nama Iwasaki.

Taman Indah Rikuguen dan Furukawa yang Dilapisi Sejarah di Tokyo 1

Ciri khas dari kolam besar di Rikugien ini adalah air lautnya yang diambil dari Teluk Tokyo. Dapat dikatakan kolam ini merupakan satu-satunya contoh yang tersisa dari apa yang dulunya merupakan jenis kolam umum bagi taman lainnya. Hal ini dikarenakan mengingat bahwa Edo (pendahulu Tokyo) dibangun di atas tanah yang sebagian besar merupakan rawa.

Seperti taman pada umumnya Jepang, Rikugien dirancang untuk memberikan pengalaman menonton yang berbeda, tergantung musim. Tidak semua taman taman-taman di Jepang menampilkan pohon sakura, tetapi Rikugien menjadi pengecualian. Dan, ketika pohon-pohon bermekaran, taman ini menarik banyak pengunjung – tidak hanya pada siang hari, tetapi juga pada malam hari, ketika lampu yang ditempatkan dengan presisi yang baik untuk menerangi bunga-bunga tersebut.

Taman Indah Rikuguen dan Furukawa yang Dilapisi Sejarah di Tokyo 2

Rikugien juga dikenal sebagai tempat untuk melihat dedaunan musim gugur. Seperti halnya bunga sakura, ada periode di mana ada semacam pemandangan iluminasi pada malam hari dari daun, dan ini juga menarik banyak orang. Perlu diketahui, bahwa dulunya taman Rikugien ini dimiliki secara pribadi oleh seseorang yang sangat kaya, tidak hanya kaya menurut standar Jepang abad ke-19, tetapi menurut standar dunia pada periode itu.
Selain itu, Taman Rikugien ini merupakan salah satu dari empat taman yang dimiliki, Yataro Iwasaki di Tokyo. Maka, jangan heran jika mendapati terdapat Rumah Internasional Jepang (Kokusai Bunka Kaikan) yang menempati bagian dari situs ini. Situs tersebut merupakan simbol dari Restorasi Meiji.

Taman Furukawa

Area taman ini awalnya milik Munemitsu Mutsu, seorang negarawan dan diplomat era Meiji. Namun, belakangan, taman itu menjadi milik keluarga Furukawa, asal nama taman tersebut. Rumah besar yang menjadi pusat taman ini berasal dari tahun 1917.

Taman Indah Rikuguen dan Furukawa yang Dilapisi Sejarah di Tokyo 3

Rumah besar dan taman khas Eropa ini dirancang oleh arsitek Inggris, Josiah Condor (1852-1920) yang terkenal dengan sejumlah bangunan bergaya Eropa lainnya di Tokyo, termasuk Katedral Nicolai di Ochanomizu dan dua bangunan di area Taman Iwasaki. Dia juga bertanggung jawab atas bangunan di area Marunouchi milik Mitsubishi di Tokyo, yang menjadi kawasan bisnis modern pertama di Jepang dan masih menjadi pusat keuangan Jepang.

Condor terkadang dicanagkan sebagai bapak arsitektur Jepang modern. Dia dihormati yang ditunjikkan dengan patung yang berada di kampus Universitas Tokyo. Dia adalah salah satu o-yatoi gaikokujin (pegawai asing yang dihormati) yang dibawa untuk memodernisasi Jepang pada paruh pertama era Meiji (1868-1912) serta melatih orang Jepang. Tidak seperti kebanyakan o-yatoi gaikokujin, Condor terjun ke bisnis untuk dirinya sendiri sebagai arsitek pribadi dan tetap di Jepang sampai kematiannya.

Taman Furukawa ini didesaign bergaya Inggris yang ditampilkan rumah besar dengan penggunaan pagar yang mengelilingi tenaman mawar. Gaya ini digambarkan sebagai taman yang memiliki pola seperti di Italia dan Prancis. Meski desaign seperti Barat , taman ini juga memiliki karakter seperti taman di Jepang pada umumnya. Hal ini ditunjukkan dengan kolam besar serta air terjunnyadengan tinggi 10 meter, air terjun juga dilengkapi oleh bebatuan, serta rumah teh.

Taman Indah Rikuguen dan Furukawa yang Dilapisi Sejarah di Tokyo 4

Bagi kalian yang memiliki rencana atau sekarang berada di Jepang, kedua taman ini agaknya akan sia-sia jika diabaikan. Berbicara tentang taman, Saya sendiri memiliki satu rekomendasi anime yang mungkin bisa menjadi alternatif untuk melihat pemandangan taman di tengah Kota Tokyo, Tada-kun Koi Wo Sinai.

Taman Indah Rikuguen dan Furukawa yang Dilapisi Sejarah di Tokyo 5

Anime ini latarnya di Kota Tokyo dan terkadang menampilkan beberapa pemandangan taman disekitarnya, meski sebagian besar anime ini berfokus pada kisah keseharian karakter utamanya dengan heroinnya.

Referensi : Japan Forward

startrik

Anime Battle in 5 Seconds After Meeting akan Debut pada Musim Panas Tahun Ini

Previous article

Manga A Couple of Cuckoos Dapatkan Novel

Next article

Comments

You may also like