[Review] Fumetsu no Anata e (To Your Eternity) – Episode 1

Sinopsis:

Menceritakan seorang laki-laki yang hidup sendiri disebuah desa yang berada ditengah-tengah hamparan salju bersama serigalanya yang bernama Joan. Sulitnya mencari makanan dan pasokan kayu untuk membuat perapian, membuat laki-laki tersebut memutuskan pergi dari desanya bersama Joan mengingat semua penduduk sudah meninggalkan desa tersebut.

Anime Fumetsu no Anata e akhirnya mulai penayangan epsiode pertama pada hari Senin (13/4) di NHK dengan judul The Last One. Menjadi anime salah satu anime yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pembaca manga, anime ini mempunyai cerita yang sangat menarik. Selain karena memang cerita di manga sudah bagus, pada adaptasi anime dengan visual animasi garapan studio Brain’s Base ini cukup memanjakan mata. Tidak sampai disitu, alunan musik yang sedih, dan pengisi suaranya, sukses membuat penonton terhanyut kedalam cerita.

Anime dengan genre Adventure, Supernatural, Shounen, dan Drama didalamnya, makin terlihat bahwa anime ini akan membawakan kisah perjalanan yang sedih.

Episode 1:

Awal cerita dimulai dengan sesosok tangan orang yang memegang sebuah bola misterius yang mampu meniru berbagai hal, orang tersebut lalu melempar bola tersebut ke bumi (tanah) dan mengawasinya. Pada mulanya setelah terlempar, bola tersebut merubah wujudnya menjadi sebuah batu dalam waktu yang cukup lama hingga pergantian beberapa musim. Suatu ketika pada musim salju terdapat seekor serigala yang terluka berjalan mengarah batu tersebut, hingga serigala tersebut mati tepat diatas batu itu. Seketika batu tersebut meniru bentuk serigala yang mati berserta luka yang ada kakinya, namun luka tersebut dihilangkan seketika karena wujud bola tersebut merasakan sakit dari luka tersebut. Berjalan tanpa ditengah badai salju, bola yang meniru wujud serigala tersebut sampai disebuah desa dan bertemu dengan laki-laki yang ternyata pemilik serigala yang sudah mati tersebut. Laki-laki tersebut lalu membawa masuk serigala yang dia namai Joan kedalam rumahnya, didalam rumah terdapat perapian dan makanan yang hangat membuat serigala tersebut sedikit merasakan sesuatu yang baru. Disana laki-laki tersebut menceritakan keluarga dan penduduk desa yang sudah pergi keluar, pasokan makanan sulit hanya bisa memakan ikan saja dan pasokan kayu bakar yang terbatas, membuat laki-laki tersebut bertekad ingin keluar dari desa tersebut dan bertemu dengan yang lain.

Akhirnya laki-laki tersebut pergi keluar desa bersama Joan untuk menyusul yang lain, di perjalanan yang panjang dimana hanya ada hamparan salju, mereka terus bergerak ke timur dan menemukan sebuah batu yang memiliki tanda arah panah menunjuk suatu tempat. Merasa senang karena berjalan sesuai arah, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan dihamparan salju yang luas, mereka terus berjalan, menemukan batu tanda panah, dan berjalan lagi hingga tiba-tiba laki tersebut mendapatkan luka dipaha kirinya. Dikarenakan sudah berjalan jauh, laki-laki tersebut tetap melanjutkan perjalanan bersama Joan dengan luka dikaki kirinya. Meskipun terasa sakit, laki-lakit tersebut terus berjalan dan berjalan dihamparan salju yang luas. Perjalanan mereka pun terhenti seketika melihat tanda panah silang pada batu yang menandakan arah tersebut bukan arah yang benar, dan sebuah gerobak kayu yang tertimbun salju. Melihat hal tersebut setelah perjalanan panjang dan luka dikakinya, membuat perasaan laki-laki tersebut hancur. Akhirnya laki-laki tersebut memutuskan untuk kembali lagi ke desa dengan luka dikakinya dan perjalanan yang panjang bersama Joan.

Setelah perjalanan yang panjang, akhirnya mereka sampai kembali ke desa, dengan keadaan laki-laki yang sangat letih dan lemah karena luka dikakinya. Laki tersebut berbaring dikasur sambil menahan rasa sakit dan demam tinggi yang dia alami, bersama Joan yang hanya bisa melihatnya perlahan semakin melemah dan melemah. Hingga pada saatnya laki-laki tersebut sudah tidak memiliki kekuatan lagi, laki-laki tersebut merangkak menuju kursinya, duduk dan akhirnya meninggal terjatuh dari kursinya. Joan yang melihat hal tersebut seketika tubuhnya terpicu dan berubah wujud menjadi laki-laki tersebut, tubuh laki-laki yang terjatuh dia taruh kembali pada kursi dan perlahan keluar dari desa melanjutkan perjalanan tanpa laki-laki tersebut.

Karakter:

Nama Joan sendiri sebenarnya adalah nama yang diberikan oleh laki-laki tersebut, untuk nama laki-laki itu sendiri sejauh cerita di anime belum ada penjelasannya. Namun jika dilihat informasi mengenai anime tersebut, untuk kedepannya bola yang meniru wujud laki-laki tersebut akan memiliki nama Fushi.

Plot:

Di akhir episode terlihat ada seorang gadis muda bernama March disuatu desa, dimana sesuai hukum jika malangnya gadis tersebut terpilih menjadi korban (pengorbanan). Dan sedikit terlihat pula bahwa Fushi akan bertemu March disebuah hutan yang rindang.

Latar:

Meskipun baru episode pertama, namun pembawaan ceritanya sudah sangat menarik, dengan drama dan misteri yang rasanya membuat ingin tau lagi kelanjutan cerita dan dibalik misteri yang ada. Mulai dari kondisi penduduk desa yang lain, sosok dibalik tangan yang melemparkan bola tersebut, dan identitas sebenarnya dari bola yang bisa berubah wujud tersebut. Anime ini cukup underrated meskipun sangat bagus, jadi cukup aman dari spoiler. Para pembaca manga pun kelihatannya sangat sedikit yang membicarakan tentang manga ini, meskipun banyak mereka yang setuju jika anime ini memang bagus. Bagi kalian pembaca manga dan penonton anime, bagaimana menurut kalian tentang anime ini?