Salah satu hal yang perlu para wibu tahu tentang Jepang adalah perbedaan antara dunia fantasi dan yang sebenarnya. Perbedaan ini sebenarnya terlihat mencolok, namun bagi seseorang yang tidak pernah ke Jepang dan menitikberatkan anime,manga,live action,novel, dan lain-lain sabagai sumber referensi agaknya perlu diberi gambaran. Bahwasannya Jepang terutama Tokyo akan sangat padat dipenuhi orang-orang, masyarakat di sana jarang akan mau berbicara tiba-tiba dengan orang yang tak dikenal dengan gaya sok kenal, dan seterusnya.

Anime digambarkan dan diceritakan sedemikian rupa mungkin agar telihat anti-mainstream dari kehidupan biasanya. Saya ragu orang-orang Jepang mau pergi ke bioskop atau menonton di tv, hanya untuk melihat kehidupan biasa yang dapat mereka lihat sehari-hari di sekitar.

Hal-hal yang sangat membedakkan antara anime dengan kehidupan di Jepang, antara lain :

1. Cara Berbicara

Bahasa yang digunakan dalam sebuah anime jelas bukan bahasa umum yang biasanya kalian katakan ketika benar-benar berkomunikasi di Jepang. Penggunaan cara berbicara biasanya dibagi 3 yaitu, formal, singkat, dan informal.

Cara orang berbicara di anime, sama seperti cara orang berbicara di film, berbeda dengan kehidupan sehari-hari. Ketika kalian benar-benar mempunyai keinginan untuk berkomunkasi lebih jelas dan lebih sopan dalam kosakata, Anime bukanlah cara terbaik untuk belajar bahasa Jepang yang sebenarnya.

2. Sikap Laki-laki dan Perempuan di Jepang

Perlu diketahui bahwasannya Laki-laki maupun perempuan antara anime dan dunia nyata sungguh berbeda, tidak hanya sebatas fisik, namun juga sikap.

Laki-laki biasanya bukan pahlawan yang kurang ajar dan luar biasa seperti yang kamu bayangkan di anime karena hal tersebut seperti membandingkan kehidupan nyata dengan para pahlawan di komik atau film Marvel. Seorang pria mungkin tidak akan rela menyentuh kalian atau lari keluar untuk kalian, kecuali mereka mengenal kalian dengan baik. Oleh karena itu, jangan pernah menilai pasangan laki-laki kalian berdasarkan anime saja.

Sedangkan untuk perempuan di anime kamu biasanya akan melihat payudara yang besar dan terlalu sensitif, bersikap “manis” untuk kebaikannya sendiri, serta biasanya mengenakan rok pendek. Memang benar bila ada sebuah klik sosial besar di mana gadis-gadis muda Jepang dipaksa untuk tampil paling menggemaskan dan harus benar-benar tampil terbaik, namun demikian mereka biasanya tidak mengenakan rok yang memperlihatkan celana dalam ketika barang bawaan mereka jatuh dan tidak juga payudarnya akan bergoyang-goyang dengan mudahnya laiknya anime. Pemikiran ini harusnya masuk akal.

3. Cara Menyentuh Satu Sama Lain

Percayalah bahwa untuk menyentuh seseorang apalagi orang yang tak dikenali tidak akan mudah layaknya di anime. Gadis-gadis di Jepang agaknya mudah berteman dengan cara yang ramah, cekikikan dan ceria, namun biasanya juga mudah tersinggung.

Kasih sayang (terutama pelukan) jarang terlihat di Jepang. Anak laki-laki yang sehat tidak akan mencium orang asing secara sembarangan di jalan-jalan yang redup di Akihabara seperti BL favorit kalian.

Pada kenyataannya, gerakan romantis sering kali berada di bawah keamanan pribadi yang ketat, oleh karena itu banyak yang memilih “hotel cinta” untuk melakukannya.

4. Lalu lintas & Karamaian

Penggambaran lalu lintas di anime terlihat lenggang, hanya sedikit saja kendaraan yang lewat dan orang-orang yang berjalan dengan santainnya di pagi hari, faktanya hal tersebut akan sangat sulit untuk dicari terutama di wilayah Tokyo. Jika kalian mencoba menaiki kereta di Tokyo pada pagi hari, pemandangan beberapa orang yang berlarian ke segala arah akan menjadi biasa terlihat.

Dalam beberapa serial anime juga tampaknya memperlihatkan bahwa karakter tersebut seperti memiliki seluruh kota untuk diri mereka sendiri. Kenyataannya Tokyo jarang sekali jika kosong. Dalam anime, kalian mungkin akan melihat sepasang kekasih berjalan menyusuri jalan di tengah hari dan tidak ada pejalan kaki lain serta mobil. Itu sangat sunyi kecuali untuk dua orang yang berbicara. Namun hal Itu tidak akan pernah terjadi di Tokyo.

Saya yakin beberapa anime yang diangkat dari kota kecil lebih mencerminkan ralitas nyata kehidupan karena ada kalanya kalianlah yang menjadi satu-satunya dua orang yang berjalan di suatu jalan. Dan, meskipun Jepang adalah masyarakat yang menua, orang tua jarang muncul di Anime.

5. Pencahayaan

Perbedaan Terbesar antara Anime dan Kehidupan Nyata di Jepang 1

Faktanya di Dunia nyata suatu tempat mungkin akan terlihat berwarna keabu-abuan dengan warna yang kusam, tanpa sinar cahaya berlebihan, hal ini berbanding terbalik dengan anime.

Sebuah batu di anime akan terlihat seperti batu ajaib menakjubkan yang pernah ada, namun secara artistik batu tersebut hanya diterangi oleh efek cahaya yang ditempatkan dengan presisi tertentu. Berbeda dengan kehidupan nyata yang terlihat seperti keabuan normal dan tidak menarik.

Percayalah bahwa anime adalah sejenis fantasi setidaknya karya fiksi seperti film dan novel, meskipun ceritanya menggambarkan tentang Jepang kontemporer. Walaupun ada genre realistik dalam seni, tapi para pembuat film mungkin akan memilih live-action daripada anime untuk membuat film realistis.

Sumber : Quora

startrik

Anime Fruits Basket The Final Diperankan oleh Ai Orikasa dan Akira Ishida

Previous article

Anime TV Requiem of the Rose King akan Tayang Perdana pada Musim Gugur Tahun Ini

Next article

Comments

More in Simak

You may also like