Pelayanan kereta “peluru” atau yang dikenal dengan Shinkansen antara Tokyo dan bagian timur laut Jepang telah kembali dilanjutkan pada Rabu (24/2) lalu, 11 hari setelah pelayanan tersebut terganggu akibat gempa kuat yang melanda wilayah Tohoku.

Jalur kereta Shinkansen Tohoku menghubungkan ibu kota dengan wilayah tersebut untuk pertama kalinya sejak gempa berkekuatan 7,3 pada 13 Februari merusak tiang listrik dan jembatan di beberapa daerah di sepanjang jalur tersebut.

Pihak operator, East Japan Railway Co, mengatakan jumlah total kereta berkecepatan tinggi di jalur itu awalnya akan dibatasi sekitar 80% dari tingkat sebelum terjadinya gempa dengan layanan yang diharapkan kembali berjalan normal dalam waktu sekitar 1 bulan. Dan dikarenakan kereta harus melambat di bagian jalur yang baru saja diperbaiki, perjalanan dari Tokyo ke stasiun Sendai atau Morioka di timur laut Jepang akan memakan waktu sekitar 1 jam lebih lama dari biasanya.

JR East akan menangguhkan semua operasi kereta Shinkansen antara Stasiun Nasushiobara, Prefektur Tochigi, dan Stasiun Morioka, Prefektur Iwate, pada 14 Februari. Beberapa layanan di jalur tersebut telah dilanjutkan, dengan pengoperasian bus, pesawat, dan kereta api lokal yang menawarkan layanan transportasi alternatif kepada para penumpang.

Sekitar 40 orang berbaris di kantor tiket Stasiun Sendai sebelum mulai beroperasi pada Rabu (24/2) pagi.

Saya takut tidak bisa naik kereta shinkansen (karena kemacetan) jadi saya mulai mengantre dari sekitar jam 5 pagi“, kata Kiyotaka Saito (59), yang bekerja di Sendai dan sedang menuju ke rumahnya di Tokyo. “Karena saya tidak bisa pulang untuk sementara waktu dikarenakan gempa, saya ingin melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga“, tambahnya.

Pelayanan Kereta Shinkansen antara Tokyo dan Timur Laut Jepang yang Dilanda Gempa telah Kembali Dilanjutkan 1

Gempa pada tanggal 13 Februari waktu itu menyebabkan lebih dari 180 orang terluka di 10 prefektur di wilayah timur laut dan bagian timur Jepang, menurut Badan Manajemen Kebakaran dan Bencana. Hal ini juga menyebabkan pemadaman listrik dan air di area yang luas dan merusak lebih dari 2.600 rumah di prefektur Fukushima, Miyagi dan Yamagata, kata badan manajemen tersebut.

Meski tsunami tidak terjadi, gempa terjadi hanya beberapa minggu sebelum peringatan 10 tahun gempa berkekuatan 9,0 dan tsunami yang menghancurkan timur laut Jepang pada bulan Maret 2011 lalu, yang menyebabkan sekitar 16.000 orang tewas dan memicu krisis nuklir di Fukushima.

Sumber: japantoday

Novel Ringan Isekai “The Eminence in Shadow” Dikonfirmasi Mendapatkan Adaptasi Anime

Previous article

Idola Aqours dari Love Live! Sunshine!! Dapatkan Video Promosi Live-Action yang Menampilkan Pemeran Karakternya

Next article

Comments

More in Jepang

You may also like