Mungkin masih hangat dalam pembicaraan dimana terjadinya beberapa kasus VTuber yang sampai di bungkamkan aktivitasnya setelah menyebut Taiwan dalam streaming mereka. Alih-alih menikmati VTuber sebagai bagian dari relaksasi, kita malah menyaksikan sebuah problematika politik yang terjadi antara Tiongkok dan Taiwan yang membuat semua kesenangan jadi hancur.
Tentu saja, tidak hanya kasus VTuber, Genshin Impact juga mengalami kasus serupa agar terjadinya sebuah komunitas gaming yang terlihat “sangat sehat” ketika menggunakan kacamata pemerintahan Tiongkok, yaitu penyensoran kata. Tentu saja, penyensoran kata pada in-game chat atau pada komunitas gaming itu sendiri memang menjadi hal yang wajar agar Dev mampu menciptakan situasi gaming yang sehat. Tapi khususnya untuk negara Tiongkok, pemerintah memaksa penyensoran ini lebih ketat lagi kepada developer game di negaranya agar tidak terjadinya “apapun yang bisa mengancam kesatuan China”.
Due to Genshin Impact censoring the words Taiwan and Hong Kong in the in-game chat I will no longer be posting about the game.
— Kazuma Hashimoto (@JusticeKazzy_) October 6, 2020
Dalam kasus ini, Genshin Impact mensensor kalimat “Hong Kong”, “Taiwan” dan segala sesuatu yang masih berhubungan dengan negara tersebut. Ketika player menulis kata tersebut di in-game chat, maka akan berakhir dengan tanda asterisk sebagai bentuk sensor.
Kenapa Tiongkok dan Taiwan masih berseteru?
Jika kita menengok sejarah. Sejak tahun 1927 terjadinya sebuah perang saudara di Tiongkok. Perang ini melibatkan dua belah pihak yang ingin menguasai Tiongkok, yaitu Partai Nasionalis Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok. Meskipun perang saudara ini sempat terhenti saat Tiongkok dijajah oleh Jepang, tapi perang saudara tersebut tetap dilanjutkan setelah Jepang menyerah. Singkat cerita Partai Komunis China menang dan Partai Nasionalis Tiongkok mundur sampai ke sebuah pulau Taiwan.
Setelah kemenangan tersebut, Partai Komunis Tiongkok menguasai Tiongkok sepenuhnya dan mengklaim bahwa negara merekalah yang pantas disebut sebagai Negara Republik Rakyat Tiongkok. Tentu saja Taiwan sendiri meskipun kalah perang tetap juga ingin mengklaim bahwa merekalah Negara Republik Tiongkok sesungguhnya.
Perseteruan politik masa lalu ini juga yang tetap dibawa pada komunitas sehari-hari, termasuk pada komunitas gaming dan komunitas Vtuber jepang. Menikmati relaksasi dengan bayang-bayang politik benar-benar tidak menyenangkan, tapi ini harus dilakukan agar penyedia atau pembuatnya tidak terkena masalah hukum dan merugikan mereka sendiri.
Hal ini juga berlaku kepada MiHoYo yang harus taat pada peraturan pada negaranya sendiri agar mereka bisa tetap membuat kalian gacha di game mereka dan mendapatkan seluruh waifu dan husbando yang kalian sayangi.
Comments