Belum lama ini terdengar kabar, bahwa para gamer di Jepang sering kali memberikan tanggapan dingin terhadap judul-judul game yang dikembangkan di luar negeri. Meskipun sebagian besar tanggapan ini berubah dalam beberapa tahun terakhir, sulit untuk memprediksi tanggapan gamer Jepang tentang game Ghost of Tsushima, di mana game ini merupakan buatan AS yang beralatar di era samurai Jepang. Namun pada akhirnya, Ghost of Tsushima yang dikembangkan oleh Sony dan Sucker Punch telah sukses menjadi komersial besar di Jepang, bahkan seluruh dunia dan dengan hasil ini pula telah mendorong Sony Pictures untuk memberi lampu hijau untuk pembuatan film live actionnya.

“Ide untuk masukkan game kami ke dalam media yang baru sangat menarik, dan kami tertarik dengan kemungkinan yang akan terjadi nanti,” kata direktur game Ghost of Tsushima, Nate Fox dalam berita tersebut. Ia menambahkan “Untuk berpikir bahwa kami bisa duduk di teater suatu hari nanti sambil menonton [sang protagonis] Jin Sakai di layar lebar itu sungguh menakjubkan. ” Fox juga mengungkapkan bahwa film tersebut telah menemukan sutradaranya yaitu Chad Stahelski, seorang stuntman yang berubah menjadi pembuat film yang menyutradarai ketiga film Keanu Reeves John Wick dan merupakan sutradara unit kedua untuk Captain America: Civil War dan Birds of Prey.

 

Sebuah akun Twitter resmi berbahasa Jepang juga membagikan berita tersebut, dan dengan cepat menimbulkan tanggapan. Sebagian besar dari tanggapan tersebut berupa harapan untuk Daisuke Tsuji yang diingini, untuk tampil sekali-lagi sebagai Jin Sakai dalam film live action, di mana Daisuke juga memerankan Jin di gamenya.

“Jika itu disutradarai oleh seseorang yang sama dengan film John Wick, maka saya punya harapan besar.”

“Saya sangat senang tentang ini, tapi juga takut setengah mati karena mereka mungkin akan mencoba memasukkan semacam elemen romansa atau karakter yang tidak ada dalam game.”

“Mereka harus memilih Daisuke Tsuji, untuk memerankan Jin, dan juga meminta pengisi suara Jin dalam game berbahasa Jepang, untuk merekam dialognya.”

“Apakah mereka akan menunjuk semua aktor dari game? Jika iya, saya tidak akan hanya menontonnya di teater, saya juga akan membeli Blu-raynya saat sudah keluar. ”

“Menantikan adegan di mana mereka mengatakan ‘Suatu kehormatan tewas di pantai.’”

“Jadi pada dasarnya kami mendapatkan film potongan periode samurai dengan anggaran besar. Ini luar biasa! ”

“Apakah mereka akan membuat ulang kesalahan dari Ishikawa-sensei?”

Adaptasi game menjadi film memiliki rekam jejak yang terkenal buruk, tetapi film Ghost of Tsushima memiliki sesuatu yang besar karena permainan itu sendiri sudah sangat terinspirasi oleh sinema samurai klasik. Beberapa hal seharusnya dapat membantu untuk mengurangi kecanggungan terkenal seperti di film Super Mario Bros dan Street Fighter. Didua film tersebut plot dan visualnya mencoba untuk mencocokannya seperti yang ada dalam game, lantas memasukkanya ke dalam format film live action, tapi gagal secara spektakuler.

Sejauh ini tidak ada berita terkait kendala berat yang menghalangi pembuatan film ini. jika pun ada, kenadala itu berupa film ini akan berlatar di Jepang. Namun, dengan Tsushima menjadi tempat syuting life action di Prefektur Nagasaki, Fox sendiri berkata “Sebagai duta yang baru ditunjuk untuk Pulau Tsushima sebenarnya, saya ingin secara resmi mengatakan, untuk mengunjungi … Pulau yang indah itu, orang-orangnya hangat, dan sejarah ada di sekitar Anda ”dalam mengumumkan film tersebut, tidak mengherankan jika Stahelski akan muncul di Pulau Tsushima dengan kameranya.

Source : SoraNews24

startrik

Film Anime Sword Art Online Progressive Ungkap Video Teaser Kedua, Visual Baru, dan Seiyuu Lainnya

Previous article

Proyek Pride of Orange Ungkap 6 Anggota Seiyuu Lainnya

Next article

Comments

More in Live Action

You may also like