Fairy Gone : Pertarungan bersama para peri

Fairy Gone adalah original anime besutan P.A Works. Yang disutradarai oleh Suzuki Kenichi. Berjalan dua season dengan genre utama adalah action.

Bercerita tentang peri yang digunakan sebagai alat perang. Dengan melakukan transplantasi organ tertentu milik hewan, seorang manusia mampu memanggil peri. Lalu kekuatan ini di manfaatkan oleh tentara untuk berperang. Mereka disebut “tentara peri”.

Ketika perang berakhir, maka seluruh tentara peri kehilangan tujuan mereka. Menyebabkan mereka menyebar untuk melakukan hal yang diyakini benar bagi mereka.

Sembilan tahun pasca perang, Marlya direkrut oleh “Dorothea”, organisasi yang menyelidiki kejahatan dalam bidang penyalah gunaan kekuatan peri. Maka cerita tertara peri dan keadilan yang mereka yakini mulai bergulir.

Sudah bisa dipastikan, anime ini fokus dalam action yang ditampilkan setiap episodenya. Terkadang flash back ke masa lalu para karakter yang perlahan mulai terungkap seiring berjalannya alur.

Ketika kalian mendengar peri, pasti kalian berpikir seorang makhluk kecil, unyu yang berpribadi manis.

Tapi jangan salah paham dulu. Dalam anime ini, peri atau yousei merupakan makhluk sangar. Tak seperti peri pada umumnya.

Terdapat ikatan yang kuat antara pengguna dan peri, jika peri terluka, maka sang pengguna juga merasakan luka yang diterima. Sayang anime ini terasa monoton, tak terlalu “wah” untuk sebuah action. Bahkan terkadang membosankan.

Visual anime ini bernuansa anime non-moe lebih identik dengan gambaran real. Mungkin karena pengaruh dengan latar, yang diambil dari abad pertengahan. Ciri khas sekali P.A Works yang tak mengutamakan visual karakternya.

Yang keren dari anime ini adalah BGM-nya yang keren abis. Membuat terhanyut dalam adegan. Ketika battle, musik dengan tempo cepat yang bikin makin seru. Ketika bagian sedih pun sangat bagus. BGM-nya memiliki nilai plus yang tinggi.

Ditambah dengan opening dan ending yang dibawakan oleh grup yang sama, yaitu (K)now_Name.

Dalam opening lagu yang bernuansa Rock dengan cuplikan bertarung sedangkan endingnya bernuansa dengan scane sunset dan gambaran masa lalu antara Marlya dan Veronica.

At least, bagus untuk ditonton. Entah bagi yang ingin merasakan genre action maupun yang iseng-iseng. Karena ane yakin, semua kalangan pasti suka, kecuali lolicon yang bakal kecewa ketika mendapati perinya serem.

Saya punya kesan mendalam soal BGM-nya. Mungkin karena itu menutupi kekurangannya yang lain.

Sebelum berakhir, ane akan kutip salah satu quotesnya,

“Tak selamanya hujan akan turun, semuanya pasti memiliki akhirnya.”